Selasa, 26 Juli 2016

Mubahatsah PD Persis Garut

Ahad, 24 Juli 2016 Pimpinan Daerah (PD) Persatuan Islam (Persis) Kabupaten Garut menyelenggarakan Mubahatsah. Program yang dikomandani Bidang Garapan (Bidgar) Dakwah ini diadakan untuk membahas berbagai hal yang terkait dengan pengamalan ajaran Islam dan kehidupan kaum Muslimin. Kegiatan rutinan bulanan tersebut diperuntukkan bagi para da'i dan tasykil PD Persis Garut. Mubahatsah perdana mengkaji Tahni`ah antara sunnah, bid'ah dan tradisi. Acara ini berlangsung di Aula PD Persis Garut.

Mubahatsah merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan adanya suatu diskusi serius dalam kelompok tertentu. Persatuan Islam sebagai gerakan kaum muslimin yang bergerak dalam dakwah dan pendidikan menggunakan mubahatsah guna mengkaji ajaran Islam dan kaum Muslimin secara khusus. Permasalahan keseharian dan seketika yang ada di masyarakat menuntut jawaban yang jelas dan tepat. Dalam hal ini seorang muslim dituntut mempunyai dasar yang jelas berdasarkan al-Qur`an dan al-Sunnah. Kedua sumber hukum tersebut disepakati umat Islam sebagai pijakan dalam berpikir dan bertindak yang dibenarkan oleh pembuat syari'at yaitu Allah Swt. Pijakan pengambilan hukum tersebut akan berakibat di dunia dan akhirat. Untuk itu perlu kehati-hatian dalam menggunakan kedua sumber hukum tersebut, termasuk dalam menilai Tahniah (Ucapan selamat). Tahniah bagi manusia merupakan sesuatu yang bersifat alami. Bagi seorang muslim Tahniah tentu beririsan dengan ibadah. Kebahagiaan bagi seorang muslim tidak hanya urusan duniawi, bahkan yang lebih utama adalah perkara terkait agama dan atau akhirat. Dalam praktiknya, tahniah di masyarakat beragam dan bermacam-macam. Di samping bahasa dan ekspresi yang beda, pemakaian pijakan al-Qur`an dan al-Sunnah pun tidak dapat dihindarkan. Pada tahap ini terjadi klaim antara penggunaan satu bentuk tahniah sebagai sunnah dan bentuk lainnya sebagai tidak berdasar dan lebih jauh lagi termasuk bid'ah. Oleh karena itu perlu kajian yang benar dan tepat agar dapat menyikapinya dengan bijaksana, terutama masyarakat muslim secara luas.

Mubahatsah membahas Tahniah ini berlangsung di Aula PD Persis. Ruangan di lantai dua tersebut bertempat di jalan raya Guntur melati Kota Garut. Bagi yang sering berkunjung ke Kota Garut tentu mengenal lapangan Kerkhof. Lapangan yang cukup besar tersebut terletak di jantung kota Garut sehingga dapat diakses dari segenap penjuru Kabupaten Garut. Ke arah sebelah Timur lapangan tersebut terdapat jalan menuju Terminal Guntur. Jalan ke Terminal Guntur dari lapangan Kerkhof ini bila dilalui akan melewati kantor PD Persis Garut di sebelah kiri. Di kantor itulah diselenggarakan Mubahatsah PD Persis Garut.

Acara Mubahatsah PD Persis Garut khusus diadakan bagi para muballigh dan tasykil PD. Tidak seperti kajian lainnya, semisal di hari Selasa dan Kamis, Mubahatsah ini diperuntukkan secara khusus. Dalam mubahatsah tentu kajian yang dilakukan tidak sebatas memahami dengan satu arah penjelasan. Mubahatsah memerlukan kajian mendalam dan dari berbagai aspek yang diperlukan. Kajian pun diusahakan dilengkapi dengan suatu makalah. Tidak hanya itu, peserta pun dapat berargumen dengan bebas. Bahkan, makalah pun tidak menutup kemungkinan dihadirkan oleh para peserta. Pemateri Mubahatsah pertama disampaikan oleh Ust. H. M. Abdurrahman, Ust. Ismail Hasyim, S.Pd.I, Ust. Gungun Abdul Basith, M.Ag dan Ust. H. Azis Asmana, M.Ag dengan dimoderatori saudara Yusup Tajri. Antusias peserta terlihat positif sejak menit pertama hingga berakhirnya acara. Usai mubahasah terdapat obrolan ringan para peserta. Satu diantaranya menyampaikan betapa kajian tersebut telah membuka cakrawalan yang luas. "Bapak mah katinggaleun weh ku penjelasan para pemateri teh" (Bapak tertinggal dalam mengikuti penjelasan para pemateri-red), ungkap salah satu peserta dari Garut sebelah timur.


Hujjah (alasan) yang benar dan tepat tentu dirindukan oleh kaum Muslimin. Kajian yang mendalam, terbuka, dan dari berbagai sisi yang terlibat tentu harus dilakukan. Hadirnya Mubahatsah oleh para ahli merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar lagi. Dengan kajian yang lengkap tersebut akan terwujud pemahaman yang benar dan bijak, pengamalan yang berdasar, masyarakat muslim yang bijaksana, dan selamatnya kehidupan di dunia dan akhirat. Mudah-mudahan mubahatsah PD Persis Garut ini menjadi pelengkap dakwah pengamalan al-Qur`an dan al-Sunnah, amin. (Yusri)

4 komentar:

  1. Sebaiknya ide, gagasan, materi mubahatsahnya diartikulasikan tidak hanya beritanya saja

    BalasHapus
  2. Saya teringat dulu pernah pesantren kilat di pesantren persia jl. Terusan pembangunan tarogong.
    Apakah program serupa itu masih ada? Saya membutuhkan program serupa itu untuk anak anak saya.

    BalasHapus